Minggu, 31 Januari 2010

Agroleaders: produk Stasiun IPB!

The leader is a people who KNOWS the WAY, SHOWS the WAY and GOES to that WAY
(Golden Triumph)

Institut Pemimpin Bangsa merupakan salah satu kepanjangan ‘plesetan’ yang sering disebut orang dari sekian banyak plesetan yang ditujukan pada Institut Pertanian Bogor. Bagaimana tidak disebut seperti itu, mulai dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menpora Adhyaksa Dault, Mentan Anton Apriyantono, mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Rokhmin Dahuri merupakan jebolan Institut Pertanian Bogor. Tidak hanya beliau-beliau itu, ada juga seorang presiden mahasiswa se-Indonesia di IPB. Suranto Wahyu Widodo merupakan presiden seluruh mahasiswa se-Indonesia karena beliau selain menjadi presiden mahasiswa IPB, beliau juga coordinator BEM-SI dengan kata lain ya presiden mahasiswa dari seluruh mahasiswa se-Indonesia. Jadi tidak heran atau tidak salah jika ada yang menyebutkan bahwa IPB adalah Institut Pemimpin Bangsa karena telah melahirkan para pemimpin bangsa di negeri yang gemah ripah loh jenawi ini.
Kepemimpinan yang ada di sebuah bangsa itu mirip layaknya seperti kereta api dengan gerbong dan lokomotif di depan beserta jalur rel yang panjang serta stasiun sebagai tempat peristirahatannya . Jalur rel yang panjang itu melukiskan sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Gerbong-gerbong yang ada itu melukiskan berbagai macam kelompok orang dengan latar belakang yang beranekaragam diikat satu sama lain sehingga bergerak bersama menuju satu tujuan. Lokomotif melukiskan seorang leader yang mampu merangkul dan menggandeng semua kelompok orang yang ada di belakangnya untuk bergerak bersama ke arah tujuan yang sama. Lalu, stasiun melukiskan tempat peristirahatan di tengah-tengah perjalanan yang penuh dengan pengorbanan tanpa henti.
Sungguh indah rasanya jikalau ada seorang sosok ‘lokomotif’ tadi yang mampu menggandeng semua perbedaan untuk berjuang bersama meraih mimpi atau cita-cita bersama. Saat ini dengan potensi pertanian yang dimiliki oleh bangsa ini, tak dapat dielakkan lagi bahwasanya kita membutuhkan seorang pemimpin yang memahami pertanian dan memiliki tekad baja untuk memajukan bangsa ini melalui pertanian. Kalau diibaratkan sebuah lokomotif, kita membutuhkan sebuah lokomotif yang bernamakan “Agroleaders”. Sudah adakah ‘lokomotif agroleaders’ ini??? Lalu seperti apakah karakter sebuah lokomotif ini??
Seseorang yang diibaratkan bagai sebuah ‘lokomotif Agroleaders’ harus memiliki karakter-karakter di bawah ini, yaitu:
Agrothinking
Seorang mahasiswa pertanian dituntut untuk memiliki pemahaman yang baik dan wawasan yang luas tentang pertanian itu sendiri. Apalagi seorang “Agroleaders” yang akan memimpin mahasiswa pertanian dan akan berjuang membela para petani dan mengembangkan pertanian dengan kekayaan intelektual yang dimilikinya haruslah memiliki kecakapan wawasan pertanian. Agrothinking harus dikembangkan sejak dini dalam semua mahasiswa pertanian. Bukan nilai semata yang dicita-citakan, setelah dapat nilai lupa semua pelajaran pertanian yang dipahami atau setelah lulus malahan jauh dari dunia pertanian melainkan wawasan luas dan tekad yang kuat untuk membangun pertanian. Itu dia baru seorang “Agroleaders” yang punya pola pikir “Agrothinking”.
Wide Accepted
Semua orang yang berhasil di dunia ini pasti memiliki tingkat penerimaan social yang tinggi di tengah-tengah masyarakat karena kehadiran mereka bermanfaat dan dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat. Begitu pula dengan seorang sosok “Agroleaders”. Dia haruslah seorang yang supel, pandai bergaul dan berkomunikasi aktif dan santun kepada semua lapisan masyarakat luas sehingga nantinya seorang “Agroleaders” tidak hanya menjadi pemimpin-pemimpin structural seperti banyak terjadi pada model kepemimpinan di bangsa ini melainkan pemimpin spiritual dan social. Wajar saja jika kebijakan yang lahir dari seorang pemimpin tersebut tidak memiliki ‘ruh’ di hati masyarakatnya. Pemimpin structural layaknya seorang “langitan” yang sulit dijangkau, disentuh apalagi untuk secara langsung berkomunikasi. Hatta, Natsir adalah Panglima Soedirman adalah contoh konkret seorang pemimpin social sekaligus spiritual bagi masyarakat sekitarnya kala itu. Kini kita membutuhkan seorang “Agroleaders” yang mau terjun langsung ke sawah menemani para petani bermain lumpur dan dapat pula bernegoisasi dengan para TOP LEVEL manajemen di negeri ini. Oleh karena itu, wide accepted menjadi sebuah karakter wajib yang harus dimiliki oleh setiap “Agroleaders”.

Easy but Still Quality
Banyak sekarang ini kita lihat baik di nasional, wilayah dan daerah bahkan di kampus pun para pemimpin yang bercokol pada jabatan eksekutif bagai orang-orang ‘langitan’ terlalu berlagak seorang pahlawan menjaga perhiasan kewibawaan mereka sehingga komunikasi verbal dan non verbal mereka terlihat kaku, sulit dicerna dan tidak membumi. Sekarang kita menginginkan seorang sosok Agroleaders yang sederhana dalam bertindak, bersikap dan berkata-kata sehingga mudah dicerna dan lebih membumi. Dia tahu kapan bersikap, bertindak dan berkata-kata dengan bahasa-bahasa ‘dewa’-nya dan kapan berkata-kata dengan bahasa rakyat-nya. Easy maksudnya adalah mudah dicerna dan dipahami dan still quality maksudnya adalah sederhana namun berbobot, memiliki kandungan hikmah dan makna yang mendalam bagi yang mendengarnya. Tidak asal ceplos sana, ceplos sini. Easy but still quality!
Strong (stamina, spirit,soul)
Seorang “Agroleaders” pastinya telah memahami konsekuensi dari pilihan hidup yang ditempuhnya sebagai pemimpin dimana waktunya akan lebih banyak dihabiskan untuk memikirkan orang banyak dan melayani kepentingan rakyat-nya. Oleh karena itu, fisik yang kuat dan stamina yang ekstra bugar diperlukan oleh seorang “Agroleaders” untuk dapat melayani rakyatnya kapan saja dan dimana saja. Kan tidak lucu jikalau seorang pemimpin sakit-sakitan, bagaimana ia ingin memikirkan dan mengurusi kepentingan orang banyak?? Mengurusi diri sendiri aja tidak mampu. Tidak hanya kuat secara fisik, seorang Agroleaders juga harus kuat secara mental dan jiwa atau ruhiyahnya. Karena segala tantangan dan godaan yang menghadang akan datang bertubi-tubi silih berganti untuk menghancurkan segala upaya sang pemimpin dalam melayani masyarkatnya. Tanpa mental dan ruhiyah yang kuat seorang pemiimpin akan tenggelam terlena dan terbuai oleh godaan-godaan duniawi (harta, wanita dan kekuasaan). Yang terjadi adalah dia akan sibuk memperkaya dan menghibur dirinya sendiri diatas derita, jeritan dan titisan air mata rakyat jelata. Seorang “Agroleaders” yang kuat secara fisik, mental dan ruhiyah akan disegani oleh lawan karena kekuatannya dan dicintai oleh kawan karena keberaniannya melawan kedigdayaan.

Lokomotif-lokomotif “Agroleaders” itu telah didesain secara apik dan teliti di Stasiun IPB. Kini lokomotif-lokomotif tersebut siap membawa semua gerbong perbedaan yang ada di atas lintasan rel yang panjang menuju cita-cita bersama yang mulia. Cita-cita yang senantiasa diimpikan oleh semua orang dan diusung bersama, yakni kebangkitan pertanian Indonesia. Siap dan bersediakah kita menjadi lokomotif-lokomotif “Agroleaders” itu???


Kami ingin agar bangsa ini mengetahui
Bahwa kami membawa misi yang bersih dan suci
Bersih dari ambisi pribadi dan bersih dari hawa nafsu
Kami tidak mengharapkan sesuatupun dari manusia
Tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya,
Tidak juga popularitas, apalagi sekedar ucapan terima kasih
Yang kami harap adalah terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah Pencipta alam semesta