Sabtu, 14 Agustus 2010

“Timor Lorosae” Tanki Inspirasi di Tanah Air Beta


Berawal dari sebuah peraturan baru yang diterapkan pada sebuah pom bensin di suatu daerah di Nusa Tenggara Timur. Sebuah peraturan yang mengharuskan setiap pengguna bensin tidak diperbolehkan menggunakan jirigen untuk pengisian bensin. Penjaga pom bensin itu hanya melayani para pengendara kendaraan bermotor yang melakukan pengisian dengan tanki saja yang memang sudah menyatu dengan kendaraan bermotor mereka. Namun peraturan tersebut tidak sama sekali membuat Abu Bakar kehabisan akal. Keesokan harinya, Abu Bakar kembali menuju pom bensin dengan motor kesayangannya. Hanya saja kali ini berbeda! Tanki motornya lima kali lebih besar dari semula. Kreatif dan penuh inspirasi. Sang penjaga pom bensin pun tak dapat berguming sepatah kata pun dan sergap langsung mengisi tanki motor Abu Bakar yang bernamakan “Timor Lorosae” itu. Tanki itu pun lalu menjadi sumber inspirasi bagi seluruh pengendara sepeda motor yang ada di Tanah Air Beta. Mereka semua merubah ukuran tanki semula menjadi lima kali lebih besar dengan bentuk yang berbeda-beda, tergantung dari bahan apa dibuatnya.

Abu Bakar dan “Tanah Lorosae” nama sebuah tanki inspirasi itu secara langsung mengajarkan kita bahwa peraturan dibuat bukan untuk dilanggar tapi untuk disiasati dengan sebuah kreativitas yang tidak melanggar esensi dari peraturan tersebut. Sebuah kreativitas yang dikembangkan secara bebas tanpa melanggar peraturan yang ada. Secara tidak langsung, mereka mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi sebuah kondisi yang baru. Sikap pantang menyerah yang disertai dengan kemampuan adaptasi yang tinggi dibutuhkan dalam menghadapi sebuah kondisi baru, sebuah kondisi yang terkesan menyudutkan bahkan mematikan. Ketika dilanda sebuah masalah, seringkali manusia mengeluh, putus asa dan merasa dunia ini begitu sempit. Akhirnya masalah hanya akan menjadi masalah bahkan dapat memicu masalah lainnya tanpa solusi konkret dan cerdas yang lahir. Padahal Allah SWT telah berfirman dalam

surat Al-Insyirah ayat 5: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
Al-Baqarah ayat 286: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”


There is a will, there is a way! “Tanah Lorosae” tanki inspirasi di Tanah Air Beta secara jelas menunjukkan pada kita bahwa kunci pemecahan masalah itu adalah dalam diri kita sendiri. Diri kita sendiri merupakan aset yang paling berharga yang kita miliki. Aset yang dengan sejuta potensi untuk mengguncang segala permasalahan yang ada di dunia. Dengan melalukan pengembangan dan modifikasi terhadap aset-aset yang kita miliki serta sebuah tekad kuat yang menyertai, segala permasalahan akan begitu mudah untuk dipecahkan. Alhasil, permasalahan bukan lagi menjadi batu sandungan, melainkan batu loncatan kita untuk terus meningkatkan kapasitas diri. Terimakasih Abu Bakar dan “Tanah Lorosae”, kau telah menjadi salah satu sumber inspirasi kami, selain Muhammad SAW.

Pom Bensin “Ramadhan” untuk Motor Keimanan Kita



“Ramadhan is like a gas station where we can fill in our bike of soul with gas of faith and oil of goodness in order that we can ride that bike smoothly during our path of life”
– Chiasmata, 2010 –

Ahlan wa sahlan ya Ramadhan! Ahlan wa sahlan ya Syahrul Barokah!

Bulan Ramadhan 1431 H telah kembali hadir di hadapan kita dengan sejuta keutamaan dan keistimewaannya. Bulan dimana Allah SWT membuka jutaaan pintu rahmat dan ampunan kepada hambaNya yang bersungguh-sungguh menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan. Bulan dimana Allah SWT menurunkan wahyu kepada baginda Rasulullah SAW berupa petunjuk kehidupan bagi seluruh umat manusia, Al-Qur’anul karim. Dan, bulan dimana Allah SWT menyediakan suatu malam istimewa yang memiliki keutamaan seperti 1000 malam. Pada malam itu, Allah SWT akan mengampuni seluruh dosa yang pernah dilakukan hanya bagi hamba-hambanya yang ‘terpilih’.

Bulan dimana seluruh umat muslim mengisi bensin ketaqwaan pada motor keimanan mereka guna mampu menempuh perjalanan yang panjang selama sisa 11 bulan ke depan. Layaknya suatu jalan yang panjang dan penuh banyak tantangan, ada motor-motor yang melaju dengan begitu cepatnya dan capaian prestasi yang bejibun namun ada juga motor yang melaju begitu lambatnya dan capaian prestasi yang bisa dihitung dengan sepuluh jari bahkan ada pula yang tidak dapat melaju sama sekali tanpa capaian prestasi apapun. Perbedaan waktu dan capaian prestasi tersebut jelas terjadi karena adanya perbedaan efektivitas dan produktivitas antara motor-motor keimanan tersebut. Suatu klausa sederhana: semakin efektif dan produktif motor keimanan tersebut semakin cepat waktu untuk mencapai prestasi sebanyak-banyaknya.

Bensin Premium, Pertamax atau Pertamax Plus?

“ ...Ketahuilah bahwa di dalam jasad itu terdapat segumpal daging, bila ia baik maka baiklah seluruh jasad itu, dan bila ia rusak maka rusaklah pula seluruh jasad, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (HR Bukhari dan Muslim)

“..ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d:28)

Dalam Mukhtashar Ihya’ Ulumidin karya Imam Al-Ghazali disebutkan bahwa hati itu bisa berkarat sebagaimana besi. Kemudian para sahabat bertanya, “Lalu apa yang dapat menghilangkannya, ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Mengingat mati dan membaca Al-Qur’an” (HR. Baihaqi)

Apapun jenis bensinnya, pasti insyaAllah semua jenis motor bisa berjalan sampai tujuan terlepas dari besar kecilnya tantangan yang akan menghadang di tengah-tengah perjalanan yang panjang. Hanya saja yang membedakannya adalah kecepatannya dan kuantitas serta kualitas prestasi yang dicapainya. Hal tersebut amat tergantung pada jenis bensin apa yang hendak diisi. Premium, Pertamax dan Pertamax Plus merupakan berbagai jenis bensin yang tersedia. Premium adalah bensin reguler yang banyak digunakan motor-motor karena harganya cukup murah. Pertamax memiliki harga yang sedikit lebih mahal namun memiliki kualitas lebih baik daripada Premium. Pertamax Plus merupakan bensin terbaik sampai saat ini untuk para pecinta motor karena memelihara mesin jauh lebih awet dan daya lajunya lebih cepat dan kuat.
Begitu pula dengan motor keimanan kita atau saya artikan hati disini. Semua jenis “bensin” membuat hati kita menjadi tenteram, insyaAllah! Hanya melakukan ibadah wajib saja di bulan ramdhan ini ibarat kita mengisi motor keimanan kita dengan bensin premium. Melakukan ibadah wajib dan ibadah sunnah yang lainnya sehari dua hari belum begitu intensif artinya, ibarat kita mengisi dengan bensin Pertamax. Yang terbaik adalah ketika kita melaksanankan ibadah wajib dan sunnah secara intensif dan ikhlas semata-mata untuk mencapai ridho dan surga-Nya ibarat kita mengisinya dengan bensin Pertamax Plus. Apapun jenis bensinnya tidak menjadi masalah, yang menjadi masalah adalah ketika kita memilih untuk tidak mengisi motor keimanan kita dengan jenis bensin apapun. Akan tetapi ada pertanyaan yang penting untuk dijawab, sejauh mana keyakinan kita bahwa motor keimanan kita bersih dari karat atau sedikit berkarat???! Jangan-jangan hati kita sudah amat sangat berkarat karena hampir setiap hari kita melakukan dosa-dosa kecil atau besar, sengaja ataupun tidak disengaja.

Mari kita mengintrospeksi diri kita masing-masing, seperti apa kondisi hati kita? Oleh karenanya, mumpung kita semua berada dalam bulan suci yang penuh dengan rahmat, barokah dan ampunan ini. Kita jadikan bulan Ramadhan sebagai bulan pembersihan hati kita dari karat yang disebabkan oleh penyakit-penyakit hati yang mungkin sudah kronis kondisinya. Kita jadikan pula bulan Ramadhan menjadi sarana pelatihan dan persiapan ‘motor keimanan’ kita untuk siap melaju selama 11 bulan lainnya dengan lebih cepat dan lebih banyak capaian-capaian prestasi yang dapat diraih. Oleh karena itu pula, ‘bensin Pertamax Plus’ adalah salah satu pilihan bensin terbaik untuk saat ini yang tersedia bagi motor keimanan kita. Mau dapat yang terbaik, isilah dengan yang terbaik pula! Wallahu’alam bishshawaf.